Menulis Cepat ~ Tidak Ada Waktu ? (Part 2)

Hai NV's Visiters! Selamat datang ^_^


Bagaimana kabar dengan tangan kalian? Apa mereka sehat? Semoga yang tangannya sedang pegal sehabis bekerja, cepat pulih ya..


(Isaac Asimov, 1920-1992)

Oke, langsung saja lanjutkan bacanya..

Isaac Asimov, orang yang memiliki reputasi bagus sebagai penulis fiksi ilmiah, sama sekali tidak takut untuk mengakui bahwa cara ia menulis adalah "simpel dan apa adanya". Karena itulah ia bisa menulis cepat. Dan karena bisa menulis cepat,  Nanta yakin sekali bahwa Isaac Asimov adalah penulis yang baik. Sebaliknya, karena ia penulis yang baik, maka ia bisa menulis secara cepat. Setiap orang yang mampu mengerjakan sesuatu dengan baik, ia hampir selalu mengerjakannya dengan cepat- lebih cepat- dibanding orang-orang yang tidak mampu bekerja dengan baik.


Orang-orang yang bekerja dengan baik selalu menguasai detail, menguasai teknik, menguasai proses dan persoalan. Dengan penguasaan itu lahirlah kecakapan. Dan kecakapan akan selalu berdampingan dengan kecepatan pengerjaan.


Lantas, apa yang dimaksud Isaac Asimov dengan istilah " menulis simpel dan apa adanya" ?


Mungkin itu nasihat agar kita selalu menjadi diri sendiri. Dalam hal menulis, yang perlu kamu lakukan adalah menuturkan segala sesuatu yang ada di benak kamu dengan cara kamu sendiri, dengan gaya bahasa kamu sendiri. Salah satu yang membuat kamu macet menulis adalah karena tiba-tiba kamu mencoba menggunakan cara ungkap yang berbeda dari cara ungkap kamu sehari-hari. Tiba- tiba kamu tergoda untuk memasukkan kata-kata "besar" atau menyusun kalimat-kalimat yang "mendayu-dayu" atau membuat lukisan-lukisan yang puitis. Kalaupun tidak macet, hasillnya mungkin norak dan kamu mungkin akan membuat pembaca karyamu tidak paham.

"Apakah ia pikir kekuatan emosi lahir dari kata-kata besar? ... Ada kata-kata yang lebih simpel, dan lebih lazim; itulah yang kugunakan."
Ernest Hamingway (1899-1961)



Demi menghasilkan tulisan yang baik, kamu mestinya menulis sebagaimana kamu bicara. Jika menulis dengan cara itu, tulisan kamu akan selalu bisa dipahami pembaca.


Tidak ada kalimat yang ruwet. Tulisan kamu tidak akan disalah-pahami. Ketika kamu bercakap-cakap dengan teman kamu, kamu tidak  akan mau meruweti percakapan dengan menggelembungkan kata-kata dalam setiap kalimat yang kamu tuturkan. Kamu hanya bicara dengan cara yang mudah dipahami, dan dengan gaya apa adanya (kecuali kalau kamu politisi :D ,lalu menganggap te,man kamu sebagai konstituen partai kamu).


Kamu sudah menguasai seni berbicara. Kamu sudah melakukannya bahkan usia ketika usia  kamu baru beberapa bulan, dan kamu telah mengasah,  mempraktikkan, dan mengembangkan keterampilan berbicara kamu setiap hari sepanjang hidup kamu.


Kamu bicara secara cepat karena kamu tahu bagaimana bicara. Kamu tahu apa yang ingin kamu sampaikan dan bagaimana cara menyampaikannya. Dan kamu bisa bicara cepat karena kamu tidak berpikir sangat keras untuk menemukan kata-kata besar dan kalimat-kalimat ajaib.


Jadi, menulislah cepat. Menulislah tanpa menyensor diri. Menulislah seperti kamu bicara dengan teman dekat kamu. Kenapa harus lama untuk menuliskan draf pertama? Kamu toh masih punya kesempatan berikutnya untuk memperbaiki draf tersebut. Jangan habiskan waktu kamu untuk bertarung alot pada draf pertama. Kamu akan cepat kelelahan.


Sebaliknya, dengan menulis cepat, kamu akan menyelamatkan dua hal sekaligus: mood dan waktu kamu. :)

Sekian dulu ya..
Salam hangat,
Nanta.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »